jump to navigation

KEJUJURAN MUBAROK 4 September 2007

Posted by Muslim in Al Kisah, Islam, Kisah, Kisah Islam, Kisah teladan, life, Muslim, Nabawiyah, Sejarah Islam, Shababiyah, Sholeh, Siroh, Siroh Islam, Ulama, Ulama Islam, Wanita Sholeh, www.kisahislam.com.
trackback

Dikisahkan dari Mubarok -ayahanda dari Abdulloh Ibnu al-Mubarok- bahwasanya ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. Kemudian suatu ketika majikannya -yaitu pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar clari Hamdzan- datang kepadanya clan mengatakan, “Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis.”Mubarok pun bergegas menuju salah satu pohon clan mengambilkan delima darinya. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapati rasanya masih asam. Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, “Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!”

Ia pun beranjak dan memetiknya dari pohon yang lain. Setelah dipecah oleh sang majikan; sama, ia mendapati rasanya masih asam. Kontan, majikannya semakin naik pitam. Ia melakukan hal yang sama untuk ketiga kalinya, majikannya mencicipinya lagi. Ternyata, masih juga yang asam rasanya. Setelah itu, majikannya bertanya, “Kamu ini apa tidak tahu; mana yang manis mana yang asam?”

 

 

Mubarok menjawab. “Tidak.”
“Bagaimana bisa seperti itu?”
“Sebab aku tidak pernah makan buah dari kebun ini sampai aku benar-benar mengetahui (kehalalan)nya.”

“Kenapa engkau tidak mau memakannya?” tanya majikannya lagi.
“Karena anda belum mengijinkan aku untuk makan dari kebun ini.” Jawab Mubarok. Pemilik kebun tadi menjadi terheran-heran dengan jawabannya itu ..

 

Tatkala ia tahu akan kejujuran budaknya ini, Mubarok menjadi besar dalam pandangan matanya, dan bertambah pula nilai orang ini di sisi dia. Kebetulan majikan tadi mempunyai seorang anak perempuan yang banyak dilamar oleh orang. Ia mengatakan, “Wahai Mubarok, menurutmu siapa yang pantas memperistri putriku ini?”

 

“Dulu orang-orang jahiliyah menikahkan putrid-­putri mereka lantaran keturunan. Orang Yahudi menikahkan karena harta, sementara orang Nashrani menikahkan karena keelokan paras. Dan umat ini menikahkan karena agama.” Jawab Mubarok.

 

Sang majikan kembali dibuat takjub dengan pemikirannya ini. Akhirnya majikan tadi pergi dan memberitahu isterinya, katanya, “Menurutku, tidak ada yang lebih pantas untuk putri kita ini selain Mubarok.”

Mubarok pun kemudian menikahinya dan mertuanya memberinya harta yang cukup melimpah. Di kemudian hari, isteri Mubarok ini melahirkan Abdullah bin al-Mubarok; seorang alim, pakar hadits, zuhud sekaligus mujahid. Yang merupakan hasil pernikahan terbaik dari pasangan orang tua kala itu. Sampai-sampai Al-Fudhoil bin ‘Iyadh Rohimahullah mengatakan -seraya bersumpah dalam perkataannya-, “Demi pemilik Ka’bah, kedua mataku belum pernah melihat orang yang semisal dengan Ibnu al-Mubarok.

 

Hari ini, kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagian orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi dipercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu.

Kalau akibat dari sebuah, perbuatan maksiat itu sudah maklum dan pasti di akhirat kelak, maka tempat kembalinya ketika di dunia lebih dekat lagi.

http://kisahislam.com/index.php/kisah-teladan/kejujuran-mubarok.html 

Komentar»

1. halima tussa diyah - 27 September 2007

wah…wah ceritanya bnar” sangat bagus sekali,krena dgn crita ini saya mendapatkan hikmah yang dpat dipetik dri crita ini…yaitu kejujuran…
oia mnta crita yg lain dounq,yg lebih menarik…
terima kasih

2. Mr. Nunusaku - 7 Oktober 2007

Wah ceritanya keret deh…kalau ada manusia Indonesia seperti Mubarok, tentu gak ada kemelaratan bangsa. Kalau mau cari saat ini dibumi Indonesia gak pernah ketemu, semua suka KKN, kropsi
agama hanya dijadikan merebut kekuasaan, nah mana Indonesia ada seperti Mubarok, semua menjadi munafik yang bersoban agama.

3. U-G - 10 November 2007

luar biasa sikap yang dimiliki oleh mubarok krjujurannya ,pemikirannya , kealimannya ,selayak nya sebagai muslim yang baik sepatutnya kita meniru sikap beliau yang selalu bersikap jujur semoga kita semua bisa bersikap jujur walaupun itu pahit hidup perubahan …

4. yanti - 16 November 2007

Ceritany Asyik, bagus, keren bngt. Kisahnya mendidik, & bisa jd suatu pelajaran buat semuany. Zaman skr…msih ada g y..ada orang yang seperti Mubarok..? Klo ada, pastilah jd rebutan kaum cew.

5. nadia - 17 November 2007

inilah sifat yg perlu kita teladani untuk mencapai kebahagian dunia & akhirat

6. mona - 18 November 2007

orang yang jujur seperti itu jarang ditemui sekarang ini. tapi masih bukan berarti ga ada sama sekali loh. kisah ini sangat bagus buat contoh, kejujur berbuah masin bagi yang mengamalkannya.

7. HPD_11 - 25 November 2007

indah banget kisah diatas. moga ana bisa menjadi orang yang jujur yang menteladani sifat Rasulullah SAW.

8. Andi Anugerah - 14 Desember 2007

Sungguh indah apabila semua pejabat seperti mubarok, keberkahan pasti melimpah di negeri ini..

9. sh@dis - 29 Desember 2007

sugguh suatu kisah yang mungkin pada zaman sekarang ini kisah seorang al-mubarok tidak mungkin bisa terulang. sebuah kejujuran yang saat ini sangat sulit untuk kita jumpai….
semoga pemimpin kita nanti mempunyai sifat seperti al-mubarok sehingga bangsa ini jauh sifat-sifat pembohong, sehingga bangsa ini bisa terlepas dari permasalahan yang membelenggunya amin…..

10. warsidi - 29 Desember 2007

halo mimi…………………………………
kisahnya sangat bagus semoga kita bisa meniru sifat dari al-mubarok ya dan kita bisa masuk surga amin…
oya kalau ada kisah-kisah yang bagus lagi kabari aku ya… juga tuk pembaca yang mungkin tahu kisah yang bagus juga tolong kirim ke email ya, thanks

11. Maz Rum Budi - 9 Januari 2008

cerita ini langsung aja kena mata hati, yang menimbulkan pandangan itu jelas, terang benderang bagi orang yang mau jalan kesuksesan hidupnya

12. perycantiq - 22 Februari 2008

aq ada temen yg nmnya mubarok jg tp sifatya 360 derajat beda bgt ma mubarok yg ne!!

ternyata benar!!!apalah arti sebuah nm klo sang pemiliknya sendiri tidak berkepribadian baik!!

i like it!!!

rizal - 7 Februari 2011

maaf kamu ngomong sperti tidak beriman, pendapat kamu sesat, berbeda dengan ajaran islam yang nama adalah doa, dan semua doa diterima dan dikabulkan dengan 3 cara yg berbeda..sesuai ajaran islam.. jadi apalah arti sebuah nama hanya orang kafir saja yang menganut atau tidak beriman kepada Allah swt, Rasullah SAW…

13. perycantiq - 22 Februari 2008

lam kenal….

14. KISAH-KISAH RELIGI « Kopianam’s Weblog - 2 April 2008

[…] KISAH-KISAH RELIGI Diarsipkan di bawah: Uncategorized — kopianam @ 2:57 am  KEJUJURAN MUBAROK […]

15. wie_niez - 24 April 2008

kejujuran memang sangat sulit dalam hal apapun bukan hanya pekerjaan tapi jujur tentang pikiran dan hati kita sendiri terkadang saja masih sulit kita lakukan.

16. rezi - 17 Mei 2008

luar biasa…… sungguh indah nilai-nilai yang di ajarkan oleh Islam

saya kira dakwah dengan menggunakan pendekatan ini-yang menyentuh hati terdalam seseorang- akan lebih tepat dan lebih bernilai

saya tidak setuju dakwah menggunakan kekerasan

17. Ahm@d - 18 Mei 2008

Tanamkanlah slalu kejujuran,keikhlasan,kesabaran&ketabahan hati pd dir

18. Afiqah - 16 Juni 2008

bagus bangat seh ……. teringin aja mahu cari teman sehidup semati seperti MUBAROK………sampai kapan enggak tahu bila jumpanya…..Insya-Allah jika diizinkan Allah………..

19. Darmansyah - 19 Juni 2008

setahu saya banyak orang yang punya nama MUBAROK, tapi yang memiliki kejujuran MUBAROK????????? kayanya nihil dehhhhhh….

20. Umar hasbu - 19 Juni 2008

Assalamu’alaikum. Masya Allah, laa haula wala quwwata illa billah. Mdh2an kejujuran terlahir dalam jiwa qita setelah membaca kisah teladan ini,amin

21. kisahislami - 22 Juni 2008

Ceritanya bagus banget, jadi terisnpirasi buat blog kayak gini.

http://kisahislami.wordpress.com

22. oRiDo™ - 26 Juni 2008

hmmm…
cerita yang menarik..
🙂

23. yudi rahmat - 4 Agustus 2008

waduh ikutan nimrung nich Q juga angkat jempol klo semua ajah yang ngasih komentar di blog ini kaya mubarok baik laki/perempuan waduh banyak juga ya yang kaya mubarok di indonesia hehehehehe :))

24. agus suprapto - 25 Agustus 2008

KEJUJURAN ADALAH MODAL BEKAL UNTUK HIDUP DI AKHIRAT…

25. arwin - 8 September 2008

allright

26. Mas Yanto - 15 September 2008

Seharusnya umat Islam banyak belajar dari sejarah orang-orang sholeh karena tidak semua orang paham dengan materi-materi dakwah yang teoritis.

27. LDK AMAL - 25 September 2008

Tegakkan daulah khilafah Islamiyah. menciptakan lingkungan atau sistem yang menelurkan insan2 yang shaleh dan shalehah

28. subli - 28 September 2008

kisahnya memang sangat bagus, tapi b0leh nggak dicariin ceritnya yang Abdullah Ibdu Mubarok sebab saya susah mencari kisanya

29. hasan basori - 8 Oktober 2008

alhamdulillah bisa brgabung dengan situs ini, saya senengggggggggggggggg bangetsssss, syukron yah yang muat situs ini smoga mdpt balasan dari Allah SWT…… amiiiiiiiiin ya rabb.

30. dr.mooO - 8 November 2008

Insha Allah dengan kisah ini Qt dpt mengambil banyak pelajaran,,
“Qt adalah umat yang dimuliyakan karena Islam,,maka barang siapa mencari kemuliyaan selain islam (Harta, kemewahan, jabatan, kedudukan, penampilan) Allah akan menjadikan kehinaan padanya”(Umar Radiyallahhuanhu).

31. kejujuran mubarok - 12 November 2008

Dikisahkan dari Mubarok -ayahanda dari Abdulloh Ibnu al-Mubarok- bahwasanya ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan. Ia tinggal di sana beberapa lama. Kemudian suatu ketika majikannya -yaitu pemilik kebun tadi yang juga salah seorang saudagar clari Hamdzan- datang kepadanya clan mengatakan, “Hai Mubarok, aku ingin satu buah delima yang manis.”Mubarok pun bergegas menuju salah satu pohon clan mengambilkan delima darinya. Majikan tadi lantas memecahnya, ternyata ia mendapati rasanya masih asam. Ia pun marah kepada Mubarok sambil mengatakan, “Aku minta yang manis malah kau beri yang masih asam! Cepat ambilkan yang manis!”

Ia pun beranjak dan memetiknya dari pohon yang lain. Setelah dipecah oleh sang majikan; sama, ia mendapati rasanya masih asam. Kontan, majikannya semakin naik pitam. Ia melakukan hal yang sama untuk ketiga kalinya, majikannya mencicipinya lagi. Ternyata, masih juga yang asam rasanya. Setelah itu, majikannya bertanya, “Kamu ini apa tidak tahu; mana yang manis mana yang asam?”

Mubarok menjawab. “Tidak.”
“Bagaimana bisa seperti itu?”
“Sebab aku tidak pernah makan buah dari kebun ini sampai aku benar-benar mengetahui (kehalalan)nya.”

“Kenapa engkau tidak mau memakannya?” tanya majikannya lagi.
“Karena anda belum mengijinkan aku untuk makan dari kebun ini.” Jawab Mubarok. Pemilik kebun tadi menjadi terheran-heran dengan jawabannya itu ..

Tatkala ia tahu akan kejujuran budaknya ini, Mubarok menjadi besar dalam pandangan matanya, dan bertambah pula nilai orang ini di sisi dia. Kebetulan majikan tadi mempunyai seorang anak perempuan yang banyak dilamar oleh orang. Ia mengatakan, “Wahai Mubarok, menurutmu siapa yang pantas memperistri putriku ini?”

“Dulu orang-orang jahiliyah menikahkan putrid-­putri mereka lantaran keturunan. Orang Yahudi menikahkan karena harta, sementara orang Nashrani menikahkan karena keelokan paras. Dan umat ini menikahkan karena agama.” Jawab Mubarok.

Sang majikan kembali dibuat takjub dengan pemikirannya ini. Akhirnya majikan tadi pergi dan memberitahu isterinya, katanya, “Menurutku, tidak ada yang lebih pantas untuk putri kita ini selain Mubarok.”

Mubarok pun kemudian menikahinya dan mertuanya memberinya harta yang cukup melimpah. Di kemudian hari, isteri Mubarok ini melahirkan Abdullah bin al-Mubarok; seorang alim, pakar hadits, zuhud sekaligus mujahid. Yang merupakan hasil pernikahan terbaik dari pasangan orang tua kala itu. Sampai-sampai Al-Fudhoil bin ‘Iyadh Rohimahullah mengatakan -seraya bersumpah dalam perkataannya-, “Demi pemilik Ka’bah, kedua mataku belum pernah melihat orang yang semisal dengan Ibnu al-Mubarok.

Hari ini, kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagian orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi dipercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu.

Kalau akibat dari sebuah, perbuatan maksiat itu sudah maklum dan pasti di akhirat kelak, maka tempat kembalinya ketika di dunia lebih dekat lagi.

http://kisahislam.com/index.php/kisah-teladan/kejujuran-mubarok.html

32. oRiDo™ - 9 Februari 2009

semoga kita semua dapat istiqamah dalam menjaga kejujuran…

33. ahmadmisbah - 13 Februari 2009

Hasan Jiddan..Jazakallah. Ya Akhi, ana numpang alamat di sini ya.. http://www.maqamatcinta.wordpress.com berisi mukjizat al-Qur’an dan tafsir fi Zhilalil Qur’an (terjemahan ana).

34. joko yulianto - 19 Februari 2009

Saya berharap saya mampu seperti mubarok meski aku telah banyak dosa ……………
Tolong doakan saya………..
Syukron

35. abi - 9 Maret 2009

ijin copy y

syukron

36. said - 15 Maret 2009

salam kenal

izzin ngopi

37. hinakelana414 - 11 Mei 2009

Sang Syeikh bercerita…

“Pada masa lalu, seorang faqir pengelana tiba di sebuah oasis di sebuah gurun di barat. Dia seorang Qalandar (Sufi pengembara yang penyendiri) yang berkelana di gurun-gurun Afrika dan Arab selama bertahun-tahun. Dia mencari-cari tempat penyendirian agar bisa mengingat Tuhannya dan merenungi misteri-misteri-Nya. Amal, iman, dan kepasrahannya kepada Tuhan membuatnya dianugerahi kedamaian jiwa. Ketulusan dan ibadahnya di jalan Cinta sangatlah mendalam, sehingga hal-hal gaib tersingkap padanya, dan ia menjadi seorang Wali, Sahabat Allah.

Nah, faqir itu tiba di oasis pada malam hari. Ia segera merebahkan tubuhnya di bawah pohon kurma untuk beristirahat sejenak sebelum menunaikan shalat tahajud. Tapi, tanpa disadari, ada lelaki lain yang juga sedang beristirahat di dekat pohon itu.

“Tapi lelaki itu adalah penjahat tersohor, gembong dari sekelompok penjahat yang dahulu sangat ditakuti orang. Mereka dulu suka merampok kafilah-kafilah pedagang kaya yang bepergian melalui kota-kota di pedalaman. Tapi kekejaman para penjahat itu akhirnya sampai ke telinga sultan, dan karenanya ia memerintah prajuritnya untuk memburu dan membunuh gerombolan perampok itu. Banyak anggota perampok yang tertangkap dan dipancung kepalanya. Yang lainnya meninggalkan gembong penjahat itu. Sebagian lagi mengkhianatinya karena takut dihukum mati seperti kawan-kawannya yang lain.

“Akhirnya, pentolan penjahat itu sendirian. Hartanya ludes semua. Uangnya yang terakhir sudah habis dalam pelarian. Kini ia menjadi buronan nomor wahid. Kepalanya dihargai sangat mahal. Bahkan, mantan kawan-kawannya, kini tak mau lagi menolongnya. Mereka juga takut hasil jarahannya, kini tak mau lagi menolongnya. Mereka juga takut jika kemarahan Sultan menimpa diri mereka. Karena itulah penjahat ini melarikan diri berhari-hari melintasi gurun dan sampai di oasis tersebut dalam keadaan letih dan lapar. Ia duduk di bawah pohon dan merutuki nasibnya yang malang.

“Nah, sekarang aku bertanya kepada kalian, dari dua lelaki itu, mana yang lebih agung dan mana yang lebih rendah? Siapa yang diberkahi Allah dan siapa yang dilaknat-Nya? Jangan, jangan menjawab! Kalian tak akan tahu jawabannya, sebab kalian bukan hakim mereka. Hanya Sang Penciptalah yang berhak menghakimi ciptaan-Nya.

“Tapi, Malaikat Munkar dan Nakir, yang bertugas menanyai orang yang sudah meninggal, melihat keadaan dua orang itu. Kata Malaikat Munkar, “Di sini jelas tampak beda antara emas yang murni dan yang palsu. Dua orang ini sudah bisa dinilai mutu jiwanya, walau mereka belum mati. Allah akan mengangkat lelaki yang saleh dan setan akan menemani lelaki jahat itu.’

“‘Pasti demikian,’ kata Nakir setuju. ‘Emas sejati amatlah langka. Surga amatlah luas, dan neraka penuh api yang menyala-nyala hingga ke dasarnya.’

“Allah mendengar bersitan pikiran kedua malaikat-Nya itu. Dia lalu berbicara kepada hati dua malaikat itu: ‘Kalian telah menghakimi nasib mereka. Namun manusia akan celaka jika Aku menghakimi makhluk-Ku hanya dengan keadilan belaka. Bukankah Aku Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Saksikanlah! Aku akan mengunjungi mereka dalam tidur dan visi mereka, agar kalian tahu kebenaran sejati dari makhluk-Ku.’

“Lalu Allah menidurkan dua orang itu dan mengirimkan mimpi kepada si faqir dan penjahat tersebut. Qalandar yang alim itu bermimpi berada di dalam neraka, bahkan berada di dasar neraka yang paling dalam, dengan nyala api yang paling lebat dan hebat. Sedangkan pentolan penjahat itu berada di surga, berdiri bersama-sama para Wali Allah di hadapan singgasana-Nya.”

Syeikh meletakkan cangklingnya dan meminum tehnya. Matanya mengamati wajah-wajah kami.

“Apakah baik memasukkan orang jahat ke surga?” tanyanya. “Apakah adil memasukkan orang saleh ke neraka?”

Tak ada yang berani menjawab.

“Bagus!” katanya. “Membersihkan hati dari penghakiman akan membuka Jalan Cinta. Dan itulah pelajaran yang diterima oleh Malaikat Munkar dan Nakir.

“Sebab kedua malaikat itu menyaksikan si faqir yang saleh berada di tengah-tengah neraka, dan melihat orang yang sangat baik ini berdiri telanjang dengan api membakar dagingnya. Jeritan jiwa-jiwa yang tersiksa membuat telinganya sakit. Tapi lelaki itu tidak merasakan kesakitan saat api neraka membakarnya, dan ia bahkan tak terkejut ataupun takut. Ia hanya memikirkan Sang Kekasih, dan penderitaan sehebat apa pun tak bisa mengalihkan perhatiannya kepada Allah. Ia lalu duduk diselimuti kobaran api yang panas dan menyesakkan. Dengan suara tenang dan keras Sufi itu mulai berzikir:

“Laa ilaaha illallah! Laa ilaaha illallah!’

“Api itu menyala lebih hebat saat zikirnya menggelegar. Lalu api itu meredup, dan gunung-gunung api di neraka bergetar hebat mendengar zikirnya. Jiwa-jiwa lain yang disiksa di neraka berhenti menjerit dan memasang telinga lebar-lebar, karena nama Allah selama ini tak pernah diucapkan di neraka. Kemudian semua suara lenyap kecuali zikir itu. Lelaki itu terus berzikir sampai dasar dan fondasi neraka berguncang hebat, sedangkan para penghuni lain yang terkutuk di neraka mulai mendapatkan secercah harapan untuk bebas dari azab neraka.

“Neraka itu pasti akan runtuh berkeping-keping jika Iblis tidak muncul dan memohon kepada si faqir untuk menghentikan zikirnya. Tapi lelaki saleh itu terus saja berzikir, sebab ia sudah lama menapaki Jalan Cinta, dan kehendak Sang Kekasih sudah menjadi kehendaknya, entah ia dimasukkan ke dalam surga atau neraka.”

Syeikh berhenti sejenak untuk mencecap tehnya. Ia tak memandang kami sebelum melanjutkan ceritanya.

“Dan bagaimana nasib penjahat itu?” tanyanya setelah gelas tehnya kosong. “Gembong penjahat yang dulu begitu ditakuti, dan kemudian tersia-sia dan menderita kini mendapatkan tempat yang begitu indah.

“Allah juga memperlihatkan keadaan penjahat itu kepada kedua malaikat-Nya. Mereka melihat penjahat itu berdiri dengan jubah panjang, gemetar di tengah-tengah penghuni surga di hadapan singgasana Allah Yang Mahakuasa. Dan Malaikat Jibril berbicara kepada lelaki itu:

“‘Dengan rahmat dan kasih Allah, Penciptamu, perbuatan burukmu telah dimaafkan,’ katanya. ‘Kini masuklah dengan damai.’

“Dan kini, kebenaran memasuki hati si penjahat itu. Ia amat takjub, air mata menetes dari matanya. Lalu ia menyaksikan keagungan dan keindahan Dzat Yang Maha Pengasih. Ia pun tersungkur dan menangis sejadi-jadinya.

“Dan Allah berfirman kepadanya: ‘wahai anak cucu Adam, janganlah takut. Sebab tiada satu pun yang terperosok ke dasar tanpa bisa kuangkat kembali ke permukaan.’

“Penjahat itu tak lagi jeri. Ia berlutut dan bersujud kepada-Nya sembari terus menangis. Air matanya mengalir tiada henti. Ia menyesali hidupnya yang kelam di masa lampau. Air matanya menjadi aliran rahmat yang tak bisa berhenti. Kaki Sang Wali yang tidur di sebelahnya basah oleh air matanya.

“Ia akan terus menangis kalau saja visi yang dihadirkan Allah itu tidak diakhiri. Kedua lelaki itu bangun mendadak. Kemudian sang penjahat melihat si faqir. Ia mendekati faqir itu sambil masih menangis. Si faqir yang mengetahui keadaannya lalu memeluknya. Mereka berdua melakukan shalat dan berdoa bersama sampai fajar mengembang. Akhirnya, penjahat itu menjadi murid si faqir. Demikianlah…

“Sementara itu, Malaikat Munkar dan Nakir, yang baru saja melihat setetes dari rahmat Allah yang tiada habisnya, bersujud di hadapan Tuhan. Mereka malu karena terburu-buru menghakimi. Penilaian Allah berada di luar pemahaman manusia dan malaikat.”

*********

Tak terasa air mata telah meleleri pipi. Tak kuasa menyaksikan ketulusan cinta sang faqir, tidak sembarang manusia yang mampu mencapai tingkatan cinta seperti itu. Keadaan seperti apa pun yang ia hadapi tidak sedikitpun memalingkan hatinya dari mengingat Sang Kekasih. Kehendak Sang Kekasih sudah menjadi kehendaknya. Itulah Cinta Sejati, Cinta Agung yang tak akan pernah terjangkau oleh akal pikiran.
dicopy dari
http://surrender2god.wordpress.com/

38. Investasi - 21 Juni 2009

alhamdulilah akhirnya aku temukan blog yang islami, lam kenal ya

39. intan - 25 Agustus 2009

waw… keren banget aku sampe merinding..
Ngopi ya… buat temen-temen yang laen

40. Indra - 12 Desember 2009

Cerita yg bagus tentang mubarok, tapi di bagian akhir emang bener bahwa kecurangan dan penipuan dan sangat jarang ditemukan orang jujur dan penyampai amanah. tapi yang lebih parah lagi adalah hari ini sangat banyak orang2 yang tidak menginginkan kejujuran bahkan tidak percaya dengan kejujuran dan tak jarang kejujuran itu justru dianggap sebagai suatu kebodohan dan sesuatu yg merugikan org lain. itu artinya sangat banyak orang yang mengajarkan orang untuk tidak jujur khususnya sebagian manusia berpangkat dan jabatan yg tinggi. so, wajar juga kalau banyak ketidak jujuran, karna sgt banyak orang2 yg tidak menyukai kejujuran dan lebih memilih untuk dibohongi. 😀 bahkah kebohongan dianggap sesuatu yang hebat. contohnya dalam hal penyediaan barang, dsb.

41. Syaiful Moebarok - 17 Desember 2009

Mudah2n saya bisa seperti dia,.,.,.

42. faisal - 26 Juli 2010

tak gampang mencari orang yg seperti mubarok….ibarat’a bagaikan menari jarum di tumpukan jerami….

43. fitri - 29 Juli 2010

Assalamu’alaikum wr wb_alhamdulillah, dengan niat memberikan cerita buat orang banyak, kita berusaha merubah kebiasaan buruk. so, ana izin copy ya… untuk disebarluaskan. syukron.

44. al jawi - 19 Agustus 2010

Bismillah,,,,,,,,,,,,,,,
kejujuran memang sangat lanka pada zama ini,,, mari kita berusaha untukmengikuti jejak beliauuntuk selalu jujur,,,,\
tidak makan yang bukan haq kita,,,,,,,,,,
n juga kita harus menjaga diri kita dari hal – hal yang dilarang,,,,,,,,,,,,,

juga keturunan- keturunan yang baik dari orang baik pula

45. yuli - 11 Oktober 2010

lam kenal

46. busana muslim - 12 Oktober 2010

Sekarang ini kecurangan dan penipuan sudah semakin banyak terjadi dalam kehidupan sebagian orang. Sangat jarang kita temukan orang jujur lagi dipercaya dalam menunaikan amanah serta yang jauh dari sifat curang dan penipu….Semoga kita termsuk orang yang berbuat jujur..

47. Jomblo Sejati - 12 November 2010

Kunjungi wisnuvegetarianorganic.wordpress.com/

48. Fikar - 16 November 2010

Semoga Allah meridhoi orang-orang yang jujur

49. amin - 2 Desember 2010

Semoga kita bisa ikut mengambil hikmahnya

50. zam-zam mubarok - 29 Maret 2011

Subhanallah…………….
dimanakah kejujuran sat ini, sudahkah ditelah oleh nafsu duniawi….? sudahkan ditelan nafsu syahwat……….? atau nafsu2 jahat lainnya, so yang seperti itu berteman dengan syaithon laknatullah alaih. nauzubillah. introspeksi diri apakah kita selama ini sudah jujur.?????????
Ya Allah anugrahkan kepada kami Hidayah…..amiin

51. IYNHA - 11 Oktober 2011

EFESXCVBH

52. yusya abdullah - 4 Januari 2012

Asswrwb,alhamdulillah dg adanya “kisah islam” wawasan saya menjadi bertambah ! Semoga situs ini tetap aktif produktif dan bermanfaat bagi khalayak ramai,amin.

53. NurIs IstiQomah - 10 Januari 2012

kejujuran membawa kenikmatan…

54. Murdiyanto - 1 Mei 2012

Subhanalloh, Uswah yang sungguh harus diteladani, saya sampai merinding dan hampir meneteskan air mata, jazakumulloh

55. jimmy - 23 Mei 2012

Nice Informasinya gan,, sangat membantu sekali.. 🙂

56. agus prima - 19 November 2012

Alhamdulillah, kisah kisah yang menyejukan kalbu, Barakallahu, demi syiar Islami mohon izin untuk dapat saya bagikan kepada saudara , sahabat, sohib. dan rekan rekan, semoga menjadikan kita bertambah Imam dan Taqwa kepada Allah swt,..Syukron

57. kredit tanpa agunan - 13 Juni 2014

islam itu sungguh indah ya gan kalo di perdalami
i love you islam

58. jelly gamat gold g - 16 Juni 2014

terimakasih gan atas informasi nya ya gan salam hangat

59. John - 15 Agustus 2015

mantap gan perkembangan teknologi sekarang, , klw kita gak ikuti bisa ketinggalan kereta , Aerith


Tinggalkan Balasan ke kredit tanpa agunan Batalkan balasan